Januari 25, 2025

DONASI

WhatsApp Image 2024-02-29 at 15.09.36

Saat ini kita hidup di Peradaban Digital. Apa itu peradaban digital?

Peradaban digital adalah istilah lain dari era digital. Era digital dimulai dari penemuan media digital komputer, lalu handphone, dan kini internet.

Peradaban digital (digital civilisation) merujuk pada transformasi masyarakat dan budaya yang terjadi sebagai hasil dari penggunaan teknologi digital yang semakin meluas dalam berbagai aspek kehidupan. Ini mencakup perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, internet, komputasi, dan berbagai inovasi digital lainnya yang telah membentuk cara kita bekerja, belajar, berinteraksi, dan hidup sehari-hari.

Ciri Peradaban Digital

Berikut ini beberapa ciri utama peradaban digital yang saya rangkum dari berbagai sumber.

1. Akses terhadap Informasi

Teknologi digital memberikan akses yang lebih cepat dan mudah terhadap berbagai informasi melalui internet. Informasi kini dapat diakses hampir di mana saja dan kapan saja. Lebih dari itu: gratis!

Hanya bermodalkan komputer atau smartphone, kita dengan mudah mengakses beragam informasi aktual layaknya baca koran di era media cetak. Sumber informasi kini bahkan tidak hanya media massa, tapi juga media sosial tempat pengguna internet atau warga berperadaban digital berbagai informasi, pemikiran, opini, bahkan perasaan.

2. Komunikasi Global

Internet memungkinkan komunikasi instan dan global antara individu di berbagai belahan dunia. Media sosial, email, dan aplikasi perpesanan sepert WhatsApp (WA) menghubungkan orang secara langsung, tanpa terkendala oleh batas geografis.

Sebutan desa global (global village) kini kita alami.  “Saling ketergantungan elektronik yang baru menciptakan kembali dunia dalam gambaran desa global,” kata Marshall McLuhan, The Gutenberg Galaxy (1962).

Istilah “desa global” telah digunakan untuk mengungkapkan gagasan bahwa orang-orang di seluruh dunia saling terhubung melalui penggunaan teknologi media baru. Istilah ini diciptakan pada awal tahun 1960-an oleh ahli teori media Kanada, Marshall McLuhan, yang menulis tentang teknologi terbaru pada zamannya, seperti radio dan televisi.

Saat ini, website sering dilihat sebagai media yang paling dekat menghubungkan orang-orang di seluruh dunia, memungkinkan siapa pun yang memiliki koneksi Internet mengetahui apa yang sedang terjadi di seluruh dunia hanya dengan mengklik mouse — dan untuk berkomunikasi dengan individu dan kelompok orang-orang di tempat yang jauh.

McLuhan percaya bahwa media baru telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap dunia secara signifikan, namun ia tidak yakin apakah “desa global” yang baru akan berdampak positif atau negatif bagi masyarakat.

3. Digitalisasi Bisnis

Banyak aspek bisnis telah beralih ke ranah digital. Proses bisnis, pemasaran, dan layanan pelanggan semakin mengandalkan teknologi digital, dan platform e-commerce menjadi populer.

4. Inovasi Teknologi

Peradaban digital ditandai oleh percepatan inovasi teknologi. Kecepatan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak memungkinkan munculnya teknologi baru secara terus-menerus.

5. Pendidikan Digital

Pendidikan secara online dan sumber daya pendidikan digital semakin menjadi bagian integral dari sistem pendidikan. E-learning, kursus online, dan sumber daya belajar digital memberikan akses pendidikan lebih luas.

6. Kemajuan Medis dan Kesehatan Digital

Teknologi digital juga telah memainkan peran besar dalam kemajuan di bidang kesehatan. Dari rekam medis elektronik hingga telemedicine, teknologi mendukung layanan kesehatan modern.

7. Ekonomi Digital

Munculnya ekonomi digital menciptakan peluang baru untuk bisnis dan pekerjaan. Model bisnis baru, seperti platform berbagi ekonomi, crowdfunding, dan cryptocurrency, menjadi tren penting.

Peradaban digital menciptakan peluang dan tantangan baru, termasuk isu privasi, keamanan siber, dan kesenjangan digital. Sementara teknologi digital membawa manfaat besar, penting untuk memahami dan mengelola dampaknya untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan dan inklusif.

Skill Digital

Untuk beradaptasi dengan peradaban digital kita memerlukan skill digital, mulai cara menggunakan media digital seperti komputer dan handphone hingga menjadi content creator.

Menurut UNESCO, keterampilan digital adalah berbagai kemampuan untuk menggunakan perangkat digital, aplikasi komunikasi, dan jaringan untuk mengakses dan mengelola informasi.

Skill digital memungkinkan orang untuk membuat dan berbagi konten digital, berkomunikasi dan berkolaborasi, dan memecahkan masalah.

Keterampilan digital tingkat pemula, yang berarti keterampilan fungsional dasar yang diperlukan untuk menggunakan perangkat digital dan aplikasi online, secara luas dianggap sebagai komponen penting dari serangkaian keterampilan literasi baru di era digital, dengan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung tradisional.

Pada spektrum lanjutan dari keterampilan digital adalah kemampuan tingkat yang lebih tinggi yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan teknologi digital dalam pemberdayaan dan cara-cara transformatif, seperti profesi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK.

LALU DIMANA POSISI GEREJA DI PERADABAN DIGITAL ?

Sebagai umat Kristen, Kami berpikir bahwa saat ini Gereja wajib menterjemahkan ulang misiologi nya. Misiologi di Era Digital saya sebut sebagai Misiologi Transformatif. Gereja harus mendampingi Jemaatnya dalam proses transformasi dari masyarakat analog menuju masyarakat digital.

Salah satu upaya yang sudah kami lakukan adalah

Pertama, dengan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengerti tentang komunikasi yaitu dengan mengedukasi warga jemaat menjadi Jurnalis (Wartawan Gereja). Kita harus memiliki SDM yang dapat ikut mewarnai dunia internet dengan unggahan unggahan yang bernafaskan SPRITUALITAS KEHIDUPAN KRISTEN. Para wartawan ini tergabung dalam media online warta-gereja.com sebagai komunitas berjurnalistik.

Kedua, Perlunya dibentuk sebuah organisasi yang menjadi wadah aktivitas para wartawan gereja untuk aktualisasi diri dalam hubungannya dengan Masyarakat. Oleh sebab itulah kami sedang berjuang untuk mendirikan Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) yang diperlukan oleh Wartawan Warta Gereja menjalankan fungsi sosialnya yang kami beri nama PERKUMPULAN WARTAWAN GEREJA INDONESIA (PWGI).

Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia atau yang biasa disebut PWGI didirikan dan melaksanakan kegiatan  “Membangun Kerajaan Allah di Era Digital”

Menyikapi secara konkrit pergumulan untuk “Membangun Kerajaan Allah di Era Digital”, Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI)  terbeban untuk mengambil bagian dalam misiologi gereja dalam kontek era milenial ini dengan mengembangkan media online dengan beberapa website yang diberi domain wartagereja.co.id, wartagereja-jakarta.com, beritaoikoumene.com, warta-gereja.biz.id serta tokogereja.com dan beberapa website lainny yang berfungsi untuk mempublikasikan konten konten kegiatan gereja di selurug Indonesia.

Visi dari pendirian media online tersebut adalah menjadi sarana bagi warga gereja dimanapun berada untuk berpartisipasi menjadi PEWARTA (JURNALIS) yang akan memberikan unggahan informasi terkait dengan aksi aksi kepeduli terhadap sesama. Warga Gereja harus terlibat dalam empat persoalan besar kebangsaan dewasa ini, yakni  kerusakan lingkungan, ketidakadilan, persoalan intoleransi dan kemiskinan. Keempat persoalan ini perlu dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi digital untuk mewujudkan Kerajaan Allah.

Dengan Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia serta  Media Online Warta Gereja diharapkan dapat membina spiritualitas, pengetahuan kognitif terkait teologi dan segala macam etika dan ajaran kekristenan yang hadir secara terus menerus dalam informasi informasi aktual yang diperlukan untuk memberi kesadaran jemaat akan Tri Tugas Panggilan Gereja yaitu Diakonia, Marturia dan Koinonia.

Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia  (PWGI) sebagai Organisasi kemasyarakatan (ormas) adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan.

Penting Dana Dalam Menghidupi Organisasi

Organisasi, baik itu organisasi nirlaba, perusahaan, atau lembaga lainnya, sangat bergantung pada pengelolaan dana (uang kas) yang efektif. Dana Uang kas merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan sebuah organisasi. Uang kas tidak hanya berperan sebagai alat pembayaran dalam operasional sehari-hari, tetapi juga sebagai indikator kesehatan keuangan organisasi.

Kelancaran Operasional: Uang kas yang mencukupi sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional organisasi. Dengan adanya uang kas yang mencukupi, organisasi dapat membayar tagihan rutin seperti gaji karyawan, biaya sewa, listrik, dan biaya operasional lainnya. Tanpa uang kas yang cukup, organisasi dapat menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajibannya, yang dapat mengganggu operasional sehari-hari dan merugikan reputasi organisasi.

Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) mengembangkan Donation Crowdfunding

Donation crowdfunding menggunakan sistem donasi untuk mengumpulkan dana. Dana urunan ini kami gunakan untuk menjalankan Pelayanan Publikasi Media, Advokasi Permasalahan Gereja, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pelatihan Jurnalistik dan lainya), Biaya Operasional  sehari hari Organisasi dan kebutuhan lainnya.

Donasi akan kami pergunakan untuk menjalankan kegiatan “Membangun Kerajaan Allah Di Era Digital Dengan Jurnalisme

Reward Crowdfunding

Reward crowdfunding mirip dengan Equity Crowdfunding, tetapi pada equity crowdfunding pemberi dana  akan mendapatkan saham, sedangkan Reward Crowdfunding memberikan keuntungan berupa penawaran, seperti potongan harga iklan di media online PWGI, keanggotaan eksklusif, produk pra-rilis, dan lainnya.

Untuk berdonasi silakan dapat menirimkan DANA ke Kami di :

BANK CENTRAL ASIA (BCA)
Nomer Rekening 1640423575 AN. Dharma Leksana

Hotline service PWGI : 081282303839

Email : sekretriat@pwgi.org

Atas dukungan dan partisipasinya Kami atas nama Pengurus Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) mengucapkan Terimakasih.

Tuhan Memberkati Pelayanan Kita Semua.