
PWGI.ORG – Moga – Kab. Pemalang, Bertempat di GKJ Moga, Kabupaten Pemalang, Gereja-Gereja Kristen Jawa (GKJ) Klasis Pekalongan Barat menggelar Sidang XXI pada Sabtu, 25 Januari 2025. Sidang mengangkat tema “Melangkah Bersama Dengan Semangat Pembaharuan dan Pemulihan Keutuhan Ciptaan”, Sebuah tema yang relevan dengan kondisi lingkungan sekitar, khususnya terkait dengan masalah sampah yang tengah dihadapi oleh Kabupaten Pemalang.
Menurut Ketua Panitia, Bapak Tony Saweho, tema tersebut dipilih bertujuan untuk memberikan kontribusi positif terhadap masalah sampah yang saat ini menjadi isu utama di Pemalang, yang sering disebut sebagai “Pemalang Krisis Sampah.” Harapannya, melalui keterlibatan aktif jemaat GKJ Moga, gereja dapat turut serta dalam upaya menangani masalah lingkungan ini.
Pendeta Trombin Naftaliyus, S.Si, dalam khotbah pembukaannya, juga menyoroti masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan Kitab Yehezkiel 34:18-19, ia mengingatkan jemaat, agar gereja tidak menambah beban lingkungan dengan pembuangan sampah sembarangan. Ia menekankan pentingnya gereja mengembangkan teologi ekologi, yaitu pemahaman tentang bagaimana menjaga dan memelihara ciptaan Tuhan dengan baik, termasuk dalam pengelolaan sampah.
Sidang XXI dipimpin oleh Moderamen Sidang yang terdiri dari: Ketua 1: Pdt. Dr. Ir. Achmad S. Wiratmo, S.Th, M.Min, Ketua 2: Pdt. Dr. Sugeng Prihadi, S.Th, M.Min, M.Th, Sekretaris 1: Pnt. Weni Yunastri, Sekretaris 2: Pnt. Herman Adijatmiko
Sidang juga membuat pembagian seksi yang bertujuan untuk mempermudah jalannya persidangan. Ada 3 seksi dan 1 Tim yang dibentuk, terdiri dari : Seksi Umum dan Keuangan, Seksi Kesaksian dan Pelayanan, Seksi Pembinaan Warga Gereja, serta Tim Nominasi.

Sebanyak 57 peserta hadir dalam sidang. Terdiri dari utusan enam gereja se-Klasis Pekalongan Barat, yaitu GKJ Brebes, GKJ Mejasem, GKJ Moga, GKJ Pemalang, GKJ Slawi, dan GKJ Tegal. Selain itu, hadir juga undangan dari Klasis-Klasis tetangga, seperti Klasis Jakarta Bagian Timur, Klasis Jakarta Bagian Barat, Klasis Pekalongan, dan Klasis Banyumas Utara. Tak ketinggalan, dua Visitator Sinode GKJ, yaitu Pdt. Yemima Widi Nurani, S.Si, dan Pdt. Timotius Setijanto, S.Th., M.Si. yang mendampingi sampai sidang selesai.
Beberapa keputusan penting yang dihasilkan dalam sidang antara lain : Persiapan emeritus Pdt. Dr. Ir. Achmad S. Wiratmo sebagai Pendeta GKJ Pemalang pada tanggal 24 Mei 2025, Pembimbingan calon pendeta dari GKJ Brebes dalam diri Sdr. Stevanus Andreas Efrayim, S.Th serta calon pendeta dari GKJ Slawi dalam diri Sdr. Yudha Waskito, S.Si, untuk mengikuti ujian calon pendeta.
Selain itu, sidang juga menyampaikan keprihatinan terhadap musibah tanah longsor di Kabupaten Pekalongan dan mengajak gereja-gereja di Klasis Pekalongan Barat untuk menggalang dana kemanusiaan.
“Ayo kita bersama menopang dalam doa dan dana guna membantu saudara-saudara kita yang terkenan musibah bencana alam, baik di Kabupaten Pekalongan atau di Kabupaten Purwodadi” Ucap Yemima selaku visitator Sinode GKJ dalam sambutannya di depan peserta sidang.
Isu lingkungan hidup juga menjadi perhatian serius, dengan salah satu langkah yang diusulkan adalah pembentukan bank sampah sebagai bagian dari upaya gereja dalam menjaga kelestarian alam. Selain itu, program Blank Spot yang digagas bersama oleh Klasis Jakarta Bagian Barat, Klasis Jakarta Bagian Timur, Klasis Citanduy, dan Klasis Pekalongan Barat, untuk mewartakan Kabar Baik, juga mendapatkan dukungan penuh.
“Program ini bertujuan agar setiap gereja dapat berbagi pelayanan firman dengan lebih merata. Tidak hanya program blank spot tetapi juga Tukar Pelayanan Firman eks Klasis Tegal yang menggandeng Klasis Citanduy” kata Maria, selaku pendeta jemaat GKJ Joglo yang hadir dalam pesidangan.
Pada akhirnya, sidang juga menerima dan memutuskan usulan Tim Nominasi menunjuk Badan Pelaksana Harian (BPH) yang baru, yang akan mengarahkan jalannya keputusan dan kebijakkan Klasis Pekalongan Barat ke depan. Badan Pelaksana Klasis yang baru terdiri dari: Ketua: Pdt. Kristianto Himawan, S.Si, Sekretaris: Pdt. Joseph Christanto, S.Si dan Bendahara: Ibu Yayuk Heru Supandi.
Guna mengawasi dan mengkontrol klasis, sidang menerima dan memutuskan Badan Pengawas Klasis sebagai berikur : Bapak Mateus Sartono sebagai ketua, Ibu Dwi Sayekti sebagai Sekretaris dan Bapak Sri Subiyakto menjadi anggota.

Sidang XXI berlangsung dengan baik dan lancar. Ditutup dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Timotius Setijanto, S.Th., M.Si. Melalui khotbahnya ia memberikan harapan baru untuk gereja-gereja di Klasis Pekalongan Barat, supaya terus bergerak maju dalam semangat pembaharuan, pemulihan lingkungan, dan pelayanan kepada umat. (sugeng ph/red)