Oleh : Dharma Leksana
Jakarta, Menyikapi konteks hidup bergereja pada peradaban digital, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi sangat cepat berkembang, maka Misiologia Gereja harus segera diterjemahkan ulang dan konkrit. Penulis ingin menterjemahkan ulang misiologi gereja dalam kerangka membangun Kerajaan Allah di era digital ini sebagai berikut
- Kekuatan Media
Ditengah pesatnya zaman dan penyebaran informasi yang tak terbatas, Negara & masyarakat sangat membutuhkan kehadiran informasi dari pers dengan prespektif yang jernih dan turut berperan dalam melawan kekacauan informasi, hoax, ujaran kebencian yang mengancam kehidupan demokrasi. Pers gereja juga harus bisa menciptakan masyarakat yang sehat, dalam arti sehat dalam mencerna informasi.
Media/pers memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebagai agen kebudayaan. Pers juga menentukan kemana sebuah peradaban akan dibawa. Karena itu peran pers dalam membawa informasi yang baik harus terus dilaksanakan.
Media/Pers lah yang memproduksi, yang mendeliver berbagai macam nilai- nilai keluhuran keagungan kesempurnaaan dari peradaban sutu bangsa. Karena itu tanggung jawabnya sangat besar.
Media/ pers sebagai pilar keempat demokrasi. Pada mulanya hanya unsur eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang dianggap sebagai pilar dari sistem demokrasi.Media/ Pers kemudian memeroleh dasaran sebagai salah satu penyangga sistem demokrasi berkat perannya yang mampu menghubungkan ketiga unsur tadi dengan masyarakat. Selain itu, pers juga memungkinkan masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya untuk diketahui secara publik. Seiring berjalannya waktu, pers memeroleh peran sebagai anjing penjaga (watchdog) yang mengawasi jalannya pemerintahan agar tetap mementingkan kepentingan rakyat. Keberadaan pers semakin niscaya bagi tegaknya sistem demokrasi.
Melalui pemikiran John Stuart Mill tentang kebebasan : Pers dapat dijustifikasi sebagai pilar keempat demokrasi yakni Pertama, empat argumen Mill tentang kebebasan mendukung dan menjustifikasi keberadaan pers dalam sistem demokrasi. Kedua, pada hakikatnya pers merupakan sarana bagi publik untuk mendapat kebenaran. Ketiga, pers mampu menjalankan peran sebagai pengawas bagi jalannya pemerintahan. Poin ketiga ini sesuai dengan esensi dari sistem demokrasi tentang keterbukaan.
PERS GEREJA – Wartagereja.com
Gereja dalam menjalankan fungsi Marturia (secara lebih khusus dalam arti Kerygma sebagai peran Kesaksian, sangat dekat dengan Pers. Kata kerygma sendiri muncul 9 kali dalam Perjanjian Baru, yakni di Matius 12:41, Markus 16:20, Lukas 11:32, dan enam kali dalam Surat Rasul Paulus (Rom 16:25; 1Kor 1:21, 2:4, 15:14; 2Tim 4:12; dan Titus 1:3). Kerygma, dengan demikian, adalah pesan utama iman Kristiani di mana setiap orang yang telah dibaptis dipanggil untuk mewartakannya.
Kerygma berbeda dengan didache, kata Bahasa Yunani yang merujuk kepada pengajaran, instruksi, atau doktrin. Jika kerygma berarti pewartaan awal kabar gembira dengan maksud untuk memperkenalkan seseorang kepada Kristus dan mempersiapkannya untuk pertobatan dan pembaptisan, maka didache lebih merujuk kepada pengajaran doktrinal dan moral yang lebih luas setelah seseorang telah menerima pewartaan kerygma.
Demikianlah, kerygma adalah pewartaan awal kabar sukacita kepada orang yang hatinya sedang merindukan kabar sukacita keselamatan Allah melalui Putra-Nya Yesus Kristus. Pewartaan awal inilah yang kemudian memikat dan menggugah orang untuk menyerahkan dirinya kepada keselamatan Allah melalui Putra-Nya. Begitu seseorang memutuskan untuk menyerahkan hidupnya pada Yesus dan Gereja-Nya, dia kemudian dipersiapkan iman dan pengetahuannya melalui seri katekese. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kerygma sifatnya lebih spontan dan tidak harus sistematis (mirip kampanye), sementara sifat katekese (didache) lebih sistematis dan mendalam. Baik kerygma maupun katekese (didache) adalah komponen penting dari evangelisasi.
Dalam arti itu, tepatlah kiranya media online https://warta-gereja.com dipersiapkan terlebih dahulu untuk menjalankan peran pewarta kerygma. Seiring dengan persiapan dan pembinaan (kursus) lebih lanjut, peserta yang akan menjadi WARTAWAN GEREJA dapat menjadi juga nantinya menjadi pewarta katekese (didache) dengan misi membangun Kerajaan Allah dengan Jurnalisme di Era Digital.
PWGI akan mendidik warga gereja dengan ilmu jurnalistik sebagai bekal dalam menjalankan pewartaan di peradaban digital. Programnya jelas, kita akan mencetak 2 orang wartawan dari setiap 1 gereja (2W1G), setiap gereja diharapkan dapat memiliki paling sedikit 2 orang sebagai wartawan yang memiliki kompetensi professional.
Inilah alas an pertama Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) dilahirkan yaitu agar Gereja Gereja memiliki kekuatan sosial, budaya dan dapat menyuarakan “SUARA KENABIAN” nya.
2. Kekuatan Ormas.
Mengapa mendirikan Perkumpulan (Ormas) Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) ?
Sesuai dengan Deklarasi dalam Pembukaan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PWGI yaitu
DEKLARASI PERKUMPULAN WARTAWAN GEREJA INDONESIA ( P W G I )
Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) adalah Perkumpulan Para Wartawan Gereja yang bergerak di bidang Marturia (Pewartaan) secara khusus untuk ikut ambil bagian membangun Kerajaan Allah dengan Jurnalisme di era digital.
Sebagai dasar teologis “Membangun Kerajaan Allah dengan Jurnalisme”, Pertama tama kami mengutip Injil LUKAS 1: 1- 3 dan bagaimana menghadirkan Tanda Tanda KERAJAAN ALLAH sebagai Kerygma (Pewartaan) yang seharusnya dilaksanakan oleh Gereja di era digital sebagai berikut :
Lukas 1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
Dasar teologis yang kedua , Perintah untuk mem-BERITA-kan Injil atau yang sering disebut dengan Amanat Agung Yesus Kristus adalah perintah Yesus yang terakhir, ditulis di
– Matius 28:19-20 : “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
– Markus 16:15-18: Lalu Ia (Yesus) berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Menterjemahkan ulang misiologi di era digItal dalam tugas panggilan MARTURIA sebagai Saksi yang secara khusus mewartakan (Kerygma) Injil, kami Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia bersama sama berkumpul membentuk wadah bagi wartawan gereja untuk mempublikasikan kegiatan – kegiatannya melalui website online yang kami beri nama warta-gereja.com dan jaringannya. Ada sekitar 100 media online “samping” yang kami miliki) untuk bersama sama dapat menjadi sarana bagi pewartaan (publikasi/ media) gereja.
Kami Wartawan Gereja Indonesia adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dan kompeten untuk secara bersama sama membuat rilis pemberitaan yang berisi unggahan unggahan positif di media media cetak maupun media online dan media sosial tentang Kasih Damai Sejahtera Kristus dan Karya Penyelamatan Umat Manusia oleh Tuhan kita Yesus Kristus serta menghadirkan “Tanda Tanda Kerajaan Allah di Era Digital”. Memberikan konten tentang Spiritualisme Kekristenan di dunia maya yang sangat heterogen dan cenderung bersifat negative karena tidak terkontrol.
Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia bekerjasama dengan Gereja Gereja di seluruh Indonesia untuk membangun Sumber Daya Manusia yang nyata dengan membuat PROGRAM 1 Gereja memiliki minimal 2 Orang Wartawan Kristen (1G2W) yang professional sesuai dengan kaidah kaidah penulisan jurnalistik yang diatur oleh Undang Undang No. 40 tahun 1999 Tentang Pers untuk mengembangkan Tugas dan Fungsi sebagai MARTURIA (Kesaksian) menjadi Pewarta Gereja. Para Wartawan Gereja ini akan bertugas membuat publikasi kegiatan kegiatan gerejanya yang akan dipublikasi di website warta-gereja.com dan jaringannya, sehingga gereja gereja dapat ikut berpartisipasi secara konkrit memberikan informasi informasi gereja kepada publik (Influence) sebagai fungsi Marturia secara sistematis dan bersama sama dalam sebuah organisasi yang legal dan profesional. (*** – Amanat Dewan Pendiri Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia/PWGI -***)
Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) sebagai Ormas Keagamaan Kristen didirikan agar Gereja Gereja dapat memiliki KEKUATAN Politik, Sosial, dan Hukum di masyarakat.
Dalam BAB II Pasal VII disebutkan TUJUAN berdirinya Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) sebagai Ormas Keagamaan Kristen dengan gamblang yaitu :
Pasal 7 : Tujuan Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) adalah :
1. Mewujudkan cita-cita Kemerdekaan Pers Pancasila yang bebas dan bertanggung jawab.
2. Perlindungan Hak Azasi dan Hukum kepada Insan Pers Nasional dan Pers (Pewartaan) Gereja benar-benar terjamin
3. Melanjutkan dan meneruskan perjuangan Insan Pers Indonesia dan Pers (Pewartaan) Gereja untuk mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan terutama dalam bidang pewartaan agama Kristen dan Katolik.
4. Bertujuan untuk menjadi wadah komunikasi, menciptakan hubungan dan kerjasama yang erat antar anggota yang terhimpun dalam perkumpulan, diskusi, tukar pengalaman dalam bidang jurnalistik gereja yang mendatangkan manfaat bagi anggota perkumpulan dan masyarakat.
5. Mewujudkan serta menjamin kesejahteraan sosial Insan Wartawan Gereja dan keluarganya.
6. Membantu mencerdaskan umat (jemaat) gereja, masyarakat dan mass media sebagai alat penerangan
7. Meningkatkan Karya Jurnalis Wartawan Gereja
8. Membantu melakukan pendidikan jurnalistik kepada anggotanya untuk meningkatkan sumber daya manusia dibidangnya secara profesional dalam menyongsong era digitalisasi.
9. Sebagai penyampai aspirasi masyarakat kepada pemerintah atau sebaliknya.
10. Sebagai polisi kontrol dan sosial kontrol bagi pemerintah, gereja dan masyarakat.
3. Kekuatan Ekonomi
Pilar ketiga yang akan dibangun adalah KEMERDEKAAN Ekonomi Gereja. Untuk mencapai kemerdekaan ekonomi harus dibangun Marketplace dan Online Shop, karena bisnis inilah dalam era digital merupakan lading ekonomi yang dapat digunakan.
Tokopedia di akhir tahun 2023 yang lalu booking margin 25 Trilyun dengan Online shopnya, belum TikTok, Shoppe, Bhineka, Olx dan sebagainya.
Untuk menggarap ladang ekonomi, PWGI sedang membangun website (Start Up) yang kita beri nama TOKOGEREJA.COM
Tokogereja.com akan dapat menjadi sandaran warga gereja membangun UMKM digital melalui marketplace yang kita sediakan dan Onlineshop yang dapat menjadi pilar sumber ekonomi untuk memberdayakan finasial gereja dan warganya.
Demikianlah sekilas perjuangan misiologi yang sedang kita bangun untuk ikut memikul salib Tuhan Yesus di abad DIGITAL ini. Tuhan Yesus Memberkati.
Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
- Pendiri Media Online https://warta-gereja.com dan ratusan media online secular lainnya
- Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI)
- Aktivis, Praktisi Pers dan Pegiat Media